Kamis, 08 September 2011
LINGKARAN KERAMAT
21.37
No comments
Bening terdengar kicaumu dalam rung pendenganranku
Seketikaku tak sadar tertindas dibawah alam sadarku
Gubahanmu sungguh sungguh tamak menikam mata batin
Hingga raga luluh terkesima dalam rayuan iramamu
Engkau bangun istana keakraban bagai surga
Seisi jagatpun tertunduk mengapa,,tertegun bergairah tuk selalu bernaung
Ketika lapar membelenggu jiwamu
Kau makan daging mentah yang telah kau rawat dan kau jaga
Seolah tak jua kunjung hentinya lahapmu meraup daging kemelaratan
Paruhmu kian ganas menancap mencabik kemelaratan sampah kemiskinan
Gundahpun mengumbar ruang sadarku
Namun tak jua sirna congkakmu menerawang disisi igai-igai kemiskinan
Kian menjadi lalu menunggu runtuh sampai kapan
Sungguhpun tamakmu menggelinding mengalir masuk dalam pori-pori kehidupanmu
Gelisah tak kau rasa,,kebuasan menjadi-jadi
Tangis melarat mengalir darah,,riangmupun kian menjadi-jadi
Berpesta berdansa dalam panggung penderitaan rakyat jelata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar