Rabu, 21 September 2011
Kamis, 08 September 2011
LINGKARAN KERAMAT
21.37
No comments
Bening terdengar kicaumu dalam rung pendenganranku
Seketikaku tak sadar tertindas dibawah alam sadarku
Gubahanmu sungguh sungguh tamak menikam mata batin
Hingga raga luluh terkesima dalam rayuan iramamu
Engkau bangun istana keakraban bagai surga
Seisi jagatpun tertunduk mengapa,,tertegun bergairah tuk selalu bernaung
Ketika lapar membelenggu jiwamu
Kau makan daging mentah yang telah kau rawat dan kau jaga
Seolah tak jua kunjung hentinya lahapmu meraup daging kemelaratan
Paruhmu kian ganas menancap mencabik kemelaratan sampah kemiskinan
Gundahpun mengumbar ruang sadarku
Namun tak jua sirna congkakmu menerawang disisi igai-igai kemiskinan
Kian menjadi lalu menunggu runtuh sampai kapan
Sungguhpun tamakmu menggelinding mengalir masuk dalam pori-pori kehidupanmu
Gelisah tak kau rasa,,kebuasan menjadi-jadi
Tangis melarat mengalir darah,,riangmupun kian menjadi-jadi
Berpesta berdansa dalam panggung penderitaan rakyat jelata
Rabu, 03 Agustus 2011
TAHTA
Dalam bingkai kehidupan mencoba menerawang
Surga yang kuduga terbungkus dalam ruang halusinasiku, perih mencakar ulu hati
Mencobaku melawan namun belatimu tajam menancap organ gerakku
Membuatku ragu menentukan hal apa yang semestinya kulakukan
Dalam bingkai kehidupan ada sebentuk mimpi yang engkau ciptakan
Kau rangkul insan tak berdaya
Kau basuh dengan nazis kekuasaanmu
Kau tabur benih kecongkakan bagi raga yang asal mengagungkanmu
Kekuasaan merupakaan perisai bagi ragamu
Tamak !! Congkak !! merupakan senjata bagi seluruh jiwamu
Tak jua singgah raga melangkahimu
Begitu dalam titah yang tertanam hingga tak jua sanggup raga untuk melawan
Minggu, 10 Juli 2011
TAMAK
Dalam lingkaran kemelut kegelisahan taman kehidupan
Cakarnya tajam menancap mata batin jelata melarat
Lalu meraup ampas tanpa sadar diri akan suatu yang tak tentu haknya
Tak sadar !!! tak puas !!!
Tak kenyang engkau lahap daging jelata kelaparan,,,
Menghisap sari kesengsaraan di atas meja keserakahanmu....
Kekhilafan membunuh ruang sadarmu,,,
Khilaf akan makna wujudmu...
Khilaf akan hadirnya keagungan atas dirimu karena jelata yang kau abaikan
Jubahmu nan megah terasa,,,
Agung menyelimuti bangkai menyengat ruang perasa
Kian menusuk nun jauh kedalam rongga-rongga kesengsaraan...
Seolah jelata kian pasrah
Hendak memuntahkan sebentuk jiwa kemelaratan
Keagunganmu adalah do'a atas jelata memujamu
Namun engkau tak kunjung sadar dan kian bermimpi
Bahwa benih kehancuran akan selalu damai merangkul
Jiwa yang tersemai oleh oleh hasrat ketamakan.....
Jumat, 01 Juli 2011
Paruh Bumi
Santun jagat surut memudar
Coretan sketsa pelangi gelap malam
Harmoni indah merangkkul duka
Lukisan abstrak seniman tiada daya
Senandung berkicau, kian lahap paruh mematuk
Gubahan gusar menggoda hati, bualan semerbak kembang melati
Saling sahut lalu runtuh
Gugur tertimbun terkubur masa.
Ambisi'09
Langganan:
Postingan (Atom)